Warga AS Minum Kopi itu Sebuah Keharusan, Kini Trump Justru Bikin Warganya Kesal

Kebijakan tarif gila-gilaan yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas barang important yang masuk ke negaranya berdampak pada warga Negeri Paman Sam.
Orang Amerika itu biasanya memulai hari dengan secangkir kopi, bahkan lebih. Akan tetapi dengan kebijakan tarif, seteguk kopi rasanya akan jauh 'lebih pahit' karena akan mahal.
Harga kopi di Amerika Serikat (AS) melonjak 14,5 persen pada Juli 2025 dibandingkan tahun sebelumnya, dengan harga eceran rata-rata untuk satu pon kopi bubuk mencapai 8,41 dolar AS.
Kenaikan tersebut terjadi sebelum AS mengenakan tarif sebesar 50 persen pada kopi dari Brasil, produsen utama dunia, sebelumnya pada bulan ini, sebuah langkah yang dapat mendorong harga kopi lebih tinggi lagi.
"Tarif 50 persen tidak hanya akan memengaruhi kami, tetapi kemungkinan besar akan menghilangkan semua kopi Brasil yang masuk ke AS," kata Dan Hunnewell, salah satu pendiri Coffee Bros, sebuah perusahaan penyangrai kopi yang berbasis di New York. "Ini tidak berkelanjutan."
Ia bahkan membuat petisi daring yang mendesak pengecualian untuk kopi karena AS mengonsumsi lebih dari 1,36 miliar kg kopi setiap tahun, menjadikannya pasar kopi terbesar di dunia.
Dampak kenaikan tarif ini dirasakan oleh seluruh industri, mulai dari perusahaan kopi raksasa hingga usaha kecil dan menengah.
"Harga tersebut telah naik, tidak hanya untuk kemasannya saja, tetapi pengiriman dari China pun menjadi lebih mahal dan lama," kata Hunnewell.
What's Your Reaction?






